Powered By Blogger

Jumat, 06 Januari 2012

pengembangan instrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen sma


PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN SMA/MA

Ary Fawzi
Universitas Negeri Malang

ABSTRAK: Instrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran membaca cerpen karena instrumen asesmen yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa. Banyak sekali instrumen asesmen yang bisa digunakan di dalam pembelajaran membaca cerpen, antara lain: tes objektif, tes subjektif, jurnal, hasil kinerja siswa, dan sebagainya. Tetapi pada kenyataannya, hanya tes objektif atau subjektif saja yang digunakan di pembelajaran membaca cerpen. Selain itu, tes objektif atau subjektif yang digunakan juga masih pada taraf tes pemahaman, sedangkan tes untuk tingkat apresiasi masih sedikit sekali. Berdasarkan beberapa masalah tersebut, maka dilakukanlah pengembangan isntrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen dengan tujuan untuk memaksimalkan pembelajaran membaca cerpen ke arah apresiasi sastra yang lebih baik, terutama cerpen.

Kata kunci: instrumen asesmen, pembelajaran membaca cerpen

Asesmen di dalam sebuah pembelajaran sangatlah penting. Setiap jenis keterampilan yang diajarkan di dalam pembelajaran memerlukan model asesmen yang berbeda satu dengan lain sesuai dengan porsi dan tujuannya masing-masing.  Oleh karena itu, pengembangan instrumen asesmen sangatlah penting agar terjadi penilaian otentik yang baik. Di Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Atas (2007:260) disebutkan bahwa asesmen pembelajaran bahasa Indonesia yang terdapat dalam kurikulum 2004 terbagi menjadi empat macam asesmen keterampilan, yakni asesmen keterampilan menyimak, asesmen keterampilan berbicara, asesmen keterampilan membaca, dan asesmen keterampilan menulis. Asesmen keterampilan membaca terbagi menjadi dua aspek, yaitu asesmen keterampilan membaca sastra dan asesmen keterampilan membaca nonsastra. Asesmen pembelajaran membaca sastra ini selanjutnya terbagi menjadi tiga jenjang, mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan juga sekolahan setingkat SMA/MA yang berbentuk SMK.
Instrumen asesmen adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan informasi tentang peserta didik, berkenaan dengan apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka dapat lakukan. Instrumen asesmen yang digunakan untuk melakukan asesmen pembelajaran membaca cerpen bisa berbagai macam instrumen, antara lain tes objektif, tes subjektif, unjuk kerja, produk, laporan, performansi, dan sebagainya. Tetapi instrumen-instrumen asesmen yang dikembangkan di dalam penelitian ini adalah tes tulis (subjektif) dan produk laporan hasil analisis membaca cerpen.
Pengembangan instrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen ini dikembangkan dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah cerpen-cerpen di Indonesia sangat beragam dan perkembangannya cukup baik, tetapi contoh-contoh karya sastra yang digunakan sebagai bahan untuk melakukan asesmen pembelajaran membaca cerpen terlalu monoton. Selain itu, keinginan untuk mengajak para siswa untuk mengenal lebih jauh tentang sastra Indonesia serta agar mereka lebih mencintai kara sastra Indonesia, terutama cerpen.
Arah pembelajaran membaca cerpen yang dimaksud di dalam pembelajaran membaca cerpen ini adalah untuk pembelajaran memabaca cerpen untuk apresiasi sastra. Dengan apresiasi, siswa tidak hanya diharap mampu memahami karya sastra yang dibaca, tetapi diharapkan bisa membuat sebuah karya untuk lebih menghargai karya sastra yang telah dibaca. Misalnya dengan membuat karya tulis berupa makalah tentang cerpen yang telah dibaca.
Selama ini, asesmen dalam pembelajaran sastra masih terbatas pada tes objektif pada ulangan harian maupun ulangan semester. Aspek-aspek yang dinilai pun masih dalam taraf pengetahuan siswa saja. Asesmen dalam pembelajaran sastra hendaknya menekankan pada sisi apresiasi siswa terhadap karya sastra. Oleh karena itu, perlu dikembangkan bentuk-bentuk asesmen yang tepat sasaran dengan memperhatikan tingkatan apresiasi siswa.
Rumusan masalah yang digunakan di dalam pengembangan ini ada dua, yakni rumusan masalah secara umum dan rumusan masalah secara khusus. Rumusan masalah secara umum dari pengembangan ini adalah bagaimanakah tes subjektif pembelajaran membaca cerpen SMA/MA dan bagaimanakah penilaian produk laporan membaca cerpen SMA/MA.
Produk hasil pengembangan instrumen asesmen ini ada dua KD, yakni KD 7.2 kelas X dan KD 7.2 kelas XII IPA dan IPS. Setiap KD menghasilkan seperangkat instrumen asesmen. Keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini adalah instrumen asesmen yang untuk kelas XII  tidak diujicobakan pada kelas XII, tetapi diujicobakan pada kelas XI karena kelas XII sudah lulus.

METODE
Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah metode pengembangan yang diuraikan oleh Djaali dan Pudji Mulyono (Djaali dan Pudji Mulyono, 2004: 81-85). Langkah-langkah pengembangan instrumen asesmen secara menurut Djaali dan Pudji Mulyono diuraikan sebagai beikut.
1)      Berdasarkan sintesis dari teori-teori yang dikaji tentang suatu konsep dari variabel yang hendak diukur, kemudian dirumuskan konstruk dari variabel tersebut.
2)      Berdasarkan konstruk tersebut dikembangkan dimensi dan indikator variabel yang hendak diukur, yang sesungguhnya telah tertuang secara eksplisit pada rumusan konstruk variabel pada langkah 1.
3)      Membuat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang memuat dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi indikator.
4)      Menetapkan besaran atau parameter yang bergerak dalam suatu rentangan kontinum dari suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan, misalnya dari rendah ke tinggi, dari negatif ke positif, dan sebagainya.
5)      Menulis butir-butir instrumen yang dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan.
6)      Butir-butir yang telah ditulis merupakan konsep instrumen yang harus melalui proses validasi, baik validasi teoretik maupun validasi empirik.
7)      Tahap validasi pertama yang ditempuh adalah validasi teoretik, yaitu melalui pemeriksaan pakar atau melalui panel yang pada dasarnya menelaah seberapa jauh dimensi merupakan jabaran yang tepat dari konstruk, seberapa jauh indikator merupakan jabaran yang tepat dari dimensi, dan seberapa jauh butir-butir instrumen yang dibuat secara tepat dapat mengukur indikator.
8)      Revisi atau perbaikan berdasarkan saran dari pakar atau berdasarkan hasil panel.
9)      Setelah konsep instrumen dianggap valid secara teoretik atau secara konseptual, dilakukanlah pengadaan instrumen secara terbatas untuk keperluan uji coba.
10)  Uji coba instrumen di lapangan merupakan bagian dari proses validasi empirik. Melalui uji coba tersebut, instrumen diberikan kepada sejumlah responden sebagai sampel uji coba yang mempunyai karakteristik sama atau ekivalen dengan karakteristik populasi penelitian.
11)  Pengujian validitas empiris dilakukan dengan menggunakan kriteria baik kriteria internal maupun kriteria eksternal.
12)  Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh kesimpulan mengenai valid atau tidaknya sebuah butir atau sebuah perangkat instrumen.
13)  Untuk kriteria internal atau validitas internal, berdasarkan hasil analisis butir maka butir-butir yang tidak valid dikeluarkan atau diperbaiki untuk diuji coba ulang, sedangkan butir-butir yang valid dirakit kembali menjadi sebuah perangkat instrumen untuk melihat kembali validitas kontennya berdasarkan kisi-kisi.
14)    Selanjutnya dihitung koefisien reliabilitas.
15)    Perakitan butir-butir instrumen yang valid untuk dijadikan instrumen final.
Prosedur pengembangan instrumen asesmen terdiri dari empat tahap, yakni (1) perencanaan, (2) pengembangan, (3) evaluasi, (4) revisi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah (1) melakukan analisis kekurangan dan kelebihan instrumen asesmen guru, (2) menetapkan tujuan tes, (3) melakukan analisis kurikulum, dan (4) membuat tabel  rancangan produk (KD, Indikator, dan rencana penilaian).
Tahap kedua setelah perencanaan adalah tahap pengembangan. Tahap pengembangan dilakukan dengan cara (1) analisis bahan atau materi yang akan digunakan dalam tes, (2) membuat kisi-kisi tes,  (3) merancang draf awal instrumen asesmen membaca cerpen sesuai RPP untuk dikonsultasikan kepada pembimbing, (4) menyempurnakan draf instrumen asesmen membaca cerpen untuk uji coba ahli, dan (5) mengembangkan instrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen yang terdiri dari dua produk dari dua KD, yakni KD membaca cerpen kelas X dan kelas XII.
Validasi ini dilakukan setelah produk awal selesai dibuat. Validasi oleh kelompok ahli dilakukan oleh dosen bahasa Indonesia di Universitas Negeri Malang. Validasi dilakukan oleh kelompok guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Talun. Revisi dilakukan setelah tahap validasi dan uji coba produk. Revisi produk RPP dan instrumen asesmen dilakukan untuk menghasilkan produk akhir yang siap digunakan.
Produk pengembangan model asesmen yang dihasilkan dilakukan uji coba, dengan tujuan untuk mengukur validitas, reliabilitas, keterterapan dan nilai tambahnya. Desain uji coba produk dilakukan untuk mengukur tingkat kelayakan instrumen asesmen yang dikembangkan. Desain uji joba untuk kelas X dan kelas XII dilakukan seperti halnya siswa sedang ulangan KD yakni siswa mengerjakan semua prosedur  yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama mengerjakan tes tulis dan tahap kedua siswa membuat laporan hasil analisis cerpen berupa makalah sederhana berdasarkan cerpen yang telah disediakan oleh peneliti.

HASIL
Instrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen adalah produk utama dari pengembangan ini. Produk yang dikembangkan terdiri dari dua KD, yakni KD 7.2 pada kelas X dan KD 7.2 pada kelas XII prodi IPA dan IPS. Selanjutnya produk ini diujicobakan kepada (1) ahli instrumen asesmen, (2) ahli pembelajaran sastra, (3) praktisi (guru bahasa Indonesia), dan (4) kelompok kecil siswa.
Alat penilaian instrumen asesmen berupa pedoman penilaian kelayakan instrumen asesmen. Pedoman penilaian kelayakan instrumen asesmen menghasilkan data non verbal yang berupa skor. Selain pedoman penilaian kelayakan instrumen asesmen, digunakan juga catatan yang menghasilkan data non verbal yang berupa saran- saran perbaikan. Sedangkan pedoman wawancara menghasilkan data verbal yang berupa masukan atau saran-saran perbaikan dan komentar terhadap produk. Adapun kriteria penyekoran uji coba kelayakan sebagai berikut.
1)      Jika uji kelayakan RPP mencapai tingkat presentase 85%-100%, RPP tergolong layak dan siap diimplementasikan.
2)      Jika uji kelayakan RPP mencapai tingkat presentase 75%-84%, RPP tergolong layak dan siap diimplementasikan.
3)      Jika uji kelayakan RPP mencapai tingkat presentase 55%-74%, RPP tergolong cukup layak dan perlu direvisi.
4)      Jika uji kelayakan RPP mencapai tingkat presentase kurang dari 54%, RPP tergolong tidak layak dan harus direvisi.
Uji coba ini digunakan untuk mengetahui validitas konstruk, validitas isi, keterterapan, keterbacaan, dan kepraktisan instrumen asesmen yang dikembangkan, yakni tes subjektif dan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen.
Rata-rata skor yang diperoleh dari hasil uji kelayakan tes subjektif kelas X dan kelas XII untuk setiap aspeknya yaitu, rata-rata skor validitas konstruk tes subjektif adalah tiga (75%), rata-rata skor validitas isi tes subjektif adalah 3,44 (85,94%), rata-rata skor keterterapan tes subjektif adalah tiga (75%), rata-rata skor keterbacaan tes subjektif adalah 3,7 (92,5%), dan rata-rata skor kepraktisan tes subjektif adalah 3,75 (93,75%).
Rata-rata skor yang diperoleh dari hasil uji kelayakan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen kelas X dan kelas XII untuk setiap aspeknya yaitu, rata-rata skor validitas konstruk rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen adalah 3,5 (87,5%), rata-rata skor validitas isi rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen adalah 3,33 (83,33%), rata-rata skor keterterapan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen adalah tiga (75%), rata-rata skor keterbacaan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen adalah 3,75 (93,75%), dan rata-rata skor kepraktisan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen adalah 3,92 (97,92%).



PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen asesmen dengan ahli dan praktisi tidak hanya berupa data skor dari angket rubrik kelayakan produk, tetapi juga diperoleh data tertulis pada kolom catatan dan data verbal yang ditranskripsikan dari hasil wawancara dengan ahli dan praktisi. Catatan dan data verbal yang diperoleh dari ahli terkait validitas konstruk, validitas isi, keterterapan, keterbacaan, dan kepraktisan instrumen asesmen yang dikembangkan, yakni tes subjektif dan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen.
Data tertulis pada kolom catatan dan data verbal yang ditranskripsikan dari hasil wawancara dengan ahli dan praktisi pada uji coba validitas konstruk tes subjektif kelas X dan kelas XII adalah soal tes subjektif antara kelas X dan kelas XII seharusnya berbeda karena tuntutan dari SK dan KD berbeda. KD dari kelas X hanya menuntut siswa mendeskripsikan unsur intrinsik cerpen atau hanya pada tahap pertanyaan “Apa”, sedangkan pada KD kelas XII menuntut siswa untuk memberikan analisis terhadap unsur intrinsik yang ditemukan atau sampai pada pertanyaan “Bagaimana”.
Data tertulis pada kolom catatan dan data verbal yang ditranskripsikan dari hasil wawancara dengan ahli dan praktisi pada uji coba validitas isi tes subjektif kelas X dan kelas XII adalah kriteria pada pedoman penyekoran kurang detail karena variabel kemungkinan jawaban kurang lengkap dan pemberian bobot pada setiap butir jawaban dari setiap soal belum ada.
Data tertulis pada kolom catatan dan data verbal yang ditranskripsikan dari hasil wawancara dengan ahli dan praktisi pada uji coba keterbacaan tes subjektif kelas X adalah bahasa yang digunakan pada soal masih sulit dipahami siswa, utamanya pada soal nomor 3, 6, dan 7. Hal ini menyebabkan siswa sulit menjawab soal dengan tepat dan adanya berbagai macam jawaban dari siswa yang tidak sesuai dengan maksud dari soal.
Data tertulis pada kolom catatan dan data verbal yang ditranskripsikan dari hasil wawancara dengan ahli dan praktisi pada uji coba keterbacaan tes subjektif kelas XII adalah ada beberapa soal yang membingungkan siswa dalam memahami maksud dari soal, sehingga siswa kesulitan menjawab soal, misalnya soal nomor 5, 6, dan 8.
Pada uji coba keterterapan dan kepraktisan tes subjektif yang dikembangkan tidak didapatkan data tertulis pada kolom catatan atau data verbal yang ditranskripsikan dari hasil wawancara dengan ahli dan praktisi karena menurut ahli dan praktisi dari segi keterterapan dan kepraktisan tes subjektif yang dikembangkan sudah tidak ada masalah dan sudah baik.
Data tertulis pada kolom catatan dan data verbal yang ditranskripsikan dari hasil wawancara dengan ahli dan praktisi pada uji coba validitas isi rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca kelas X dan kelas XII adalah indikator laporan semestinya disamakan redaksinya dengan indikator soal (disajikan kutipan cerpen, siswa dapat menyusun laporan yang berisi analisis tema cerpen ..... dan seterusnya).
Pada uji coba validitas konstruk, keterterapan, keterbacaan, dan kepraktisan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen yang dikembangkan tidak didapatkan data tertulis pada kolom catatan atau data verbal yang ditranskripsikan dari hasil wawancara dengan ahli dan praktisi karena menurut ahli dan praktisi dari segi validitas konstruk, keterterapan, keterbacaan, dan kepraktisan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen yang dikembangkan sudah tidak ada masalah dan sudah baik.

PENUTUP
Kesimpulan
Bertolak dari temuan uji coba dan pembahasan hasil uji validitas konstruk, validitas isi, keterterapan, keterbacaan, dan kepraktisan tes subjektif kelas X dan kelas XII telah dilakukan perbaikan pada aspek validitas konstruk, validitas isi, dan keterbacaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tes subjektif yang dikembangkan telah memenuhi syarat validitas konstruk, validitas isi, keterterapan, keterbacaan, dan kepraktisan, dan sudah layak untuk diimplementasikan di pembelajaran membaca cerpen.
Bertolak dari temuan uji coba dan pembahasan hasil uji validitas konstruk, validitas isi, keterterapan, keterbacaan, dan kepraktisan rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen kelas X dan kelas XII telah dilakukan perbaikan pada aspek validitas isi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rubrik penilaian laporan hasil analisis membaca cerpen yang dikembangkan telah memenuhi syarat validitas konstruk, validitas isi, keterterapan, keterbacaan, dan kepraktisan, dan sudah layak untuk diimplementasikan di pembelajaran membaca cerpen.
Saran
Dalam kondisi yang terjadi di lapangan saat ini, evaluasi tentang pembelajaran membaca cerpen masih pada aspek pemahaman. Alat penilaian yang mampu mengajak siswa untuk tidak hanya memahami, tetapi juga mengapresiasi karya sastra masih sangat minim. Produk pengembangan instrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen untuk siswa SMA dihasilkan untuk disampaikan kepada guru kolaborasi atau praktisi sebagai alternatif instrumen asesmen yang menuntut siswa tidak hanya memahami, tetapi juga mengapresiasi karya sastra yang berupa cerpen. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka saran yang diberikan sebagai beikut.
1)      Guru disarankan dapat menggunakan produk sebagai instrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen yang dapat diterapkan dilapangan. Melalui pengenalan produk pengembangan instrumen asesmen, diharapkan evaluasi pembelajaran membaca cerpen akan lebih maksimal dan tidak hanya mengukur pemahaman siswa, tetapi juga apresiasi siswa terhadap karya sastra, terutama cerpen.
2)      Penulis instrumen asesmen disarankan untuk mengembangkan kriteria instrumen asesmen yang lebih detail dan lengkap karena kriteria penilaian adalah aspek yang penting dalam instrumen asesmen. Selain itu, dengan sempurnanya kriteria penilaian akan menjadikan instrumen asesmen lebih mudah digunakan dan mampu mengukur keberhasilan belajar siswa lebih baik.
3)      Produk pengembangan instrumen asesmen pembelajaran membaca cerpen ini dapat disebarluaskan melalui forum MGMP adalah cara yang positif.
4)      Dsarankan kepada peneliti lain agar menyusun pengembangan instrumen asesmen pada kompetensi membaca yang lain.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Mukhsin. 1990. Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang: YA3 Malang.
Amminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Andayani, Ruli. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Menulis Cerpen dengan Strategi Pemodelan untuk Siswa SMA/MA Kelas X. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia.
Basuki, Imam Agus. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang: Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.
Basuki, Imam Agus. 2009. Penilaian Keterampilan Berbahasa Indonesia. Malang: Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.
Basuki, Imam Agus. 2008. Pengembangan Model Penilaian Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Menulis di SMP. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.
Djaali, dan Pudji Mulyono. 2004. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.
IKIPPGRISEMARANG .2009. Macam-macam Membaca, (Online), (http://memet-topeng-topeng.blogspot.com/2009/09/klein-dkk.html?zx=8d196047377a0e4c), diakses 09 Februari 2011
Jabrohim, C. A, dan Sumito A. S. 2001. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Laodesyamri. 2010. Tujuan Membaca, (Online), (http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060356-tujuan-membaca/), diakses 09 Februari 2011
Nurgiyantoro, B. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Univercity Press.
Nurhadi. 2009. Dasar-dasar Teori Membaca. Malang: Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.
Radityatama, Santika. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Menulis Cerpen dengan Strategi Pembelajaran Kuantum untuk Siswa Kelas IX SMP. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia.
Saryono, Djoko. 1996/1997. Dasar-dasar Apresiasi Sastra. Malang: IKIP Malang.
Sayuti, S. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.
Sumardjo, J. 2004. Seluk Beluk dan Petunjuk Menulis Cerita Pendek. Bandung: Pustaka Kaifah
Suroto. 1989. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMU. Jakarta: Erlangga.
Unila, Mathedu. 2009. Pengertian Membaca, (Online), (http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html), diakses 09 Februari 2011
Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka.

Rabu, 04 Januari 2012

prediksi un sma 2012



Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
                                                Kelas / Jurusan          : XII – IPA/IPS
                                                                       
Teks berikut untuk soal nomor 1 s.d. 4. Cermatilah!
Para petani di beberapa provinsi menyiasati kekeringan dengan berbagai cara. Sebagian petani di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah menggunakan air got (selokan) untuk menyiram sawah, sementara petani di Malang, Jawa Timur, menggunakan sistem pengairan bergilir untuk areal sawah mereka. "Selama dua bulan ini kami antre mendapatkan jatah air untuk pertanian, sekali seminggu," ujar Gari Sujarwo, petani di Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Minggu (16/7). Jam mendapatkan air tidak bisa ditentukan. Sujarwo mengatakan, jatah air ini didapatkan dengan lebih dulu mendaftarkan diri ke mantri atau aparat desa yang bertugas mengatur pembagian air. "Jam mendapatkan air tidak bisa ditentukan. Ketika saya dijatah mendapat air pada malam hari, air baru mengalir pukul 24.00, dan baru bisa memenuhi lahan pertanian sesuai kebutuhan pada pukul 04.00," ujar Sujarwo.
Sistem pengaliran bergilir ini juga dirasakan Sakri, petani Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen. Setiap hari, pukul 06.00 hingga 11.00, air dialirkan khusus di Dusun Keras dan Desa Sengguruh. Selanjutnya, pada pukul 11.00 hingga 17.00, air dijatah mengaliri areal lahan pertanian Kebun Percobaan Jambegede milik Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Departemen Pertanian. Sementara pukul 17.00-06.00, giliran Dusun Bumiayu mendapatkan jatah air.
1.      Ide pokok paragraf  pertama yang tepat  adalah . . . .
A.  sistem pengaliran bergilir
B.  mengantre jatah air
C.  waktu mendapatkan air
D.   pendaftaran jatah air
E.   cara mengatasi kekeringan

2.   Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf pertama  adalah . . .
A.  Mengapa petani perlu mengairi sawahnya?
B.  Bagaimanakah cara petani mengairi sawahnya?
C.  Sejak kapankah petani mengalami kekeringan?
D.  Apakah yang dilakukan warga untuk memperoleh air bersih?
E.   Adakah yang mempunyai inisiatif  menggunakan air sungai?

3.   Bagaimanakah sistem pengaliran air di Desa Kemiri?
Jawaban yang tepat dari pertanyaan tersaji adalah  . . .
A.  Departemen pertanian mengalirkan air ke persawahan warga dengan bergiliran.
B.  Sistem pengaliran air dilakukan warga secara swadana dan mengalirkan air bergiliran.
C.  Kepala bagian penelitian mengadakan sistem pengaliran air bergiliran ke desa-desa.
D.  Warga membuat pengairan dengan cara bergotong royong dan bergiliran.
E.   Sistem pengaliran air dilakukan dengan bergiliran sesuai jam yang telah ditentukan.

4.   Rangkuman yang sesuai dengan isi paragraf adalah . . .
A.  Jatah air didapatkan tanpa mendaftarkan diri ke mantri karena sudah diatur oleh kepala
       desa.
B.  Petani baru memperoleh  air yang mengalir pukul 12.00 dan mendapatkannya harus
       bergiliran.
C.  Sudah dua bulan petani antre dan bergiliran mendapatkan jatah air untuk pertanian.
D.  Jam mendapatkan air sudah ditentukan waktunya sehingga warga harus sabar.
E.   Petani mendapatkan air harus bergiliran dan membayar kepada petugas.
                                                                                                                        
Teks editorial berikut untuk soal nomor  5 s.d. 7. Cermatilah!

(1) Badai Jacob dan George memang sedang bertamu ke kawasan ini. (2) Meski ramalan Badan Meteorologi dan Geofisika menyebutkan kedua badai tersebut kini mulai berlalu, namun masih meninggalkan jejak. (3) Ditambah badai Isobel yang muncul di perairan Australia memperpanjang badai tropis terutama di Indonesia Timur. (4) Kekuatan Jacob dan George boleh melemah tapi badai belum berlalu. (5) Bahkan ada ramalan dalam dua tiga bulan ke depan, negeri tropis ini masih dibayangi ancaman La Nina.

(1) Betapa mengerikan ketika tiba-tiba sebuah kawasan diterjang badai. (2) Masyarakat, terutama di kawasan terpencil, panik menyelamatkan diri. (3) Tidak ada informasi awal yang membuat mereka bisa berjaga-jaga dan bersiaga. (4) Berbeda dengan di kota, ada banyak sumber informasi yang bisa diakses. (5) Melalui radio, televisi, dan koran-koran, masyarakat kota bisa menjadikan ramalan BMG sebagai rujukan, meski sering pula ramalan tersebut meleset, tetapi di desa, tidak ada informasi tentang badai yang akan datang.

(1) Pemerintah seharusnya mempunyai solusi agar tidak muncul korban yang lebih besar. (2) Sudah saatnya menghentikan kebiasaan retorika politik yang penuh basa basi. (3) Pemerintah dengan berbagai cara harus memberikan informasi lebih awal kepada masyarakat tentang badai yang mungkin menerpa sebuah kawasan. (4) Ramalan BMG menjadi panduan bagi aparat untuk menyiapkan masyarakat dari ancaman badai. (5) Dengan demikian, ketika bencana tiba, negeri ini tidak menjadi ladang pembantaian massal.

5.   Isi yang disoroti dalam editorial tersebut adalah . . . .
A.  masyarakat desa yang kurang tanggap menerima ramalan BMG
B.  musibah dan bencana alam melanda dunia silih berganti
C.  badai yang memporakporandakan kehidupan masyarakat perkotaan
D.  kurangnya pemberian informasi tentang bencana alam kepada  publik
E.   suasana yang menakutkan dalam menghadapi musibah

6.  Fakta yang tepat pada paragraf kedua editorial tersebut  terdapat pada  nomor . . . .
  1. (1) dan (2)
  2. (1) dan (3)
  3. (2) dan (3)
  4. (3) dan (4)
  5. (4) dan (5)

7.   Opini penulis dalam paragraf ketiga editorial tersebut terdapat pada kalimat . . . .
A.  (1) dan (2)
B.  (1) dan (3)
C.  (1) dan (4)
D.  (2) dan (3)
E.  (2) dan (4)

     Tabel berikut untuk  soal nomor 8 dan 9. Cermatilah!

KENAIKAN HARGA  BBM NONSUBSIDI UNTUK INDUSTRI
Periode 1—15 Maret 2008
Sumber: Pertamina
  • Pertamax
5,0 %
  • Premium
4,6 %
  • Minyak tanah
5,8 %
  • Minyak solar
6,5 %
  • Minyak diesel
5,0 %
  • Minyak bakar
3,2 %
  • Pertamina Dex
6,3  %

8.   Pernyataan yang sesuai dengan isi tabel adalah . . .   
A. Kenaikan pertamax dan minyak tanah sebanding.
      B.  Kenaikan minyak solar lebih rendah daripada premium.
C.  Kenaikan premium lebih tinggi dibandingkan minyak solar.
D.  Kenaikan harga minyak bakar lebih rendah daripada BBM lainnya.
      E.   Kenaikan harga minyak diesel lebih tinggi daripada minyak solar.

9.   Simpulan dari data tabel tersebut yang tepat adalah .  .  . 
A.  Kenaikan harga BBM nonsubsidi untuk industri naik rata-rata sekitar 6%.
B.  Kenaikan harga BBM nonsubsidi untuk industri tidak merata.
C.  Kenaikan harga BBM nonsubsidi  tidak tinggi.
D.  Kenaikan harga BBM nonsubsidi  tidak berlaku untuk rumah tangga.
E.  Kenaikan harga BBM nonsubsidi berlaku dari periode 1- 15 Maret 2008.



10. Cermatilah teks biografi berikut!
      N.H. Dini adalah seorang sastrawan feminis. Penghargaan S.E.A.Write di bidang sastra  dari pemerintah Thailand ini sudah terlanjur pada sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengakui hanyalah seorang pengarang yang menuangkan realita kehidupan pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan. Dalam setiap tulisannya, pendiri pondok baca N.H. Dini di Sekayu, Semarang ini sudah melahirkan puluhan karya.
      Beberapa karya N.H. Dini  ini terkenal diantaranya: Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977) dan lain-lain. Budi Darma menyebutnya sebagai sastrawan feminis yang terus menyuarakan kemarahan kepada kaum laki-laki. Terlepas dari apa pendapat orang lain, ia mengatakan bahwa akan marah bila mendapatkan ketidakadilan. Khusus ketidakadilan gender yang seringkali merugikan kaum perempuan.

Hal yang dapat diteladani dari tokoh tersebut adalah . . .
A.    Kebanggaan seorang sastrawan karena dia mendapatkan penghargaan S.E.A. Write  dari  pemerintah Thailand.
B.     Kebanggaannya karena berhasil  mendirikan pondok baca N.H. Dini di Sekayu Semarang.
C.     N.H. suka marah kepada kaum laki-laki apabila mendapatkan ketidakadilan  yang    merugikan kaum perempuan.
D.    N.H. Dini dikenal sebagai sastrawan feminis yang banyak berkarya dan menginginkan keadilan.
E.     Budi Darma menyebutnya sebagai pengarang  sastra feminis yang terus  menyuarakan kemarahannya kepada kaum laki-laki.

Kutipan hikayat Bayan Budiman berikut untuk soal nomor 11 dan 12. Cermatilah!
      Setelah didengar Raja Sulaiman sembah landak itu, maka titah Raja Sulaiman,”Hai landak! Hampirilah engkau kepada aku! Aku hendak bertanya kepadamu, bahwa aku dipersembahkan raja jin air ma’al-hayat di dalam bejana. Betapa bicaramu? Baiklah aku minum atau jangankah diminum? Maka sembah landak”Ampun tuanku, beribu–ribu ampun! Patik ini binatang yang hina memohonkan ampun. Sekiranya duli Syah Alam santap air itu, terlalu baik. Umur Syah pun lanjut dan penyakit pun tiada di dalam tubuh dan muda selama-lamanya. Tetapi jahatnya ada juga.
       Maka titah Raja Sulaiman,”Apa jahatnya?”. Maka sembah landak,”Jika duli Syah minum air itu, tiadalah Syah Alam mati hingga datang kepada hari kiamat tetapi istri yang dikasihi mati dahulu dan anak Syah Alam mati, cucu, cicit  Syah Alam pun mati dan rakyat bala tentara duli Syah Alam sekalian habis, hingga duli tuanku seorang juga yang hidup. Apalah gunanya hidup yang demikian itu.
       Maka titah Nabi Sulaiman, sungguhlah katamu hai landak! Hidup yang demikian 
       itu tiada gunanya,”…

11. Amanat yang tepat dan sesuai dengan kutipan di atas adalah ….
A.    Jika kita disuruh raja jin minum air ma’al-hayat hendaknya menurutinya.
B.     Kita harus mempertimbangkan tentang sesuatu hal yang bersifat meragukan.
C.     Kita harus banyak bertanya tentang sesuatu yang belum dimengerti.
D.    Kita harus mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan.
E.     Kita tidak dapat hidup sendiri karena sesama manusia saling membutuhkan.

12. Nilai moral yang terkandung dalam hikayat di atas adalah .  .  .
A.    Minum air ma’al hayat itu membuat umur lanjut dan penyakit pun hilang.
B.     Mendengarkan nasihat yang positif mendatangkan kebaikan
C.     Seseorang yang kekal hidupnya karena minum air ma’al-hayat.
D.    Bertanya kepada binatang adalah komunikasi pada zaman dahulu.
E.     Berbuat sesuatu dengan mempertimbangkan adalah kebaikan.

Teks untuk menjawab soal nomor 13 dan 14. Cermatilah!
       “Delapan puluh?” pekiknya. “Mengapa delapan puluh? Sungguh saya tak mengerti mengapa pula ban-ban sepeda yang meletus dihubung-hubungkan dengan soal ini? Oh, jangan berolok-olok. Saya tidak mau tahu, apakah ban sepeda Saudara meletus dihubung-hubungkan dengan tiba-tiba atau meledak seperti bom hidrogen. Dan saya tidak mau tahu apakah Saudara menitipkan sepeda itu atau melemparkannya di jalanan. Bahkan saya, kan tidak tahu apakah Saudara memiliki sebuah sepeda atau tidak. Dan saya memang tidak peduli sama itu. Yang saya tahu pasti ialah Saudara telah mengakui di hadapan saya dan semua khalayak di muka loket ini, bahkan Saudara telah menerima kembali. Sesen pun tak boleh dikurangi. Ketahuilah, uang itu bukan uang saya, tapi milik negara!”

13. Dalam kutipan di atas pengarang berlaku sebagai orang   .  .  .
A.    pertama pelaku  utama
B.     pertama pelaku sampingan
C.     ketiga serba tahu
D.    ketiga sebagai pengamat
E.     pertama dan ketiga

14. Pendeskripsian watak tokoh “saya” dalam   kutipan di atas diketahui melalui  .  .  .
  1. dialog tokoh
  2. ucapan-ucapan tokoh
  3. jalan pikiran tokoh
  4. gambaran fisik tokoh
  5. tingkah laku tokoh

15. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!
(1) Ia seorang yang tak suka kepada keramaian. (2) Ia senang duduk dalam kamarnya tersendiri, mengarang cerita, menulis syair atau berpikir. (3) Yang belakangan inilah paling sering diperbuatnya. (4) Maklum, orang tak setiap hari bisa mengarang. (5) Apalagi orang seperti dia yang kerap kali duduk-duduk saja, terpisah dari dunia ramai. (6) Tapi pikirannya produktif dan makin banyak kertas yang ditulisinya. (7) Istrinya suka akan tabiatnya yang demikian itu.
Tikus dan Manusia, Trisno Sumarjo

Kalimat pembuktian watak tokoh yang rajin terdapat pada nomor . . . .
A.  (1) dan (2)
B.  (2) dan (3)
C.  (2) dan (6)
D.  (4) dan (5)
E.  (6) dan (7)

      Teks cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 16 s.d. 18. Cermatilah!
Yonas Patiwei, yang menjemputku dari bandara, bercerita bahwa pernah suatu kali Melky marah kepada kepala desa. Menurut Yonas, Melky marah lantaran di desa akan didirikan MCK umum. Maklumlah desa ini memang tidak mengenal WC. Yonas sendiri mengatakan bahwa kehadiran MCK umum itu sangat bermanfaat bagi penduduk, karena artinya penduduk bisa menjaga kesehatannya.
“Tapi, Melky berkata, dia orang lebih suka ‘membuang’ di semak-semak ... untuk ‘makanan’ tanaman ... dia orang agak gila ... Saya bilang, kalau cara itu salah, mengganggu kesehatan, tapi dia bilang kalau MCK justru merusak kesehatan.”
      “Lantas terjadi pertengkaran?”
      “Betul, Bapak. Melky pergi ke hutan dan esok harinya, anak kepala desa paling besar ... perempuan, sudah 15 tahun umurnya ... hilang, sebaliknya ... dua hari kemudian di kandang kepala desa, entah dari mana, muncul seekor binatang baru ...!”
Karya Yanusa Nugraha (1996)
(dalam Angkatan 2000 Dalam Sastra Indonesia, Korrie Layun Rampan

16.  Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah …
A.    Kepala Desa marah kepada Melky.
B.     Melky tidak setuju kehadiran MCK.
C.     Melky suka “membuang” di semak-semak.
D.    Anak gadis Kepala Desa hilang.
E.     Muncul binatang baru.

17.   Penyebab konflik  dalam kutipan cerpen di atas adalah …
A.    Melky lebih suka “membuang” di semak-semak.
B.     Penduduk tidak setuju kehadiran MCK di desa itu.
C.     Kemunculan binatang baru di kandang Kepala Desa.
D.    Di desa akan didirikan MCK umum.
E.     Anak gadis Kepala Desa hilang.

18.   Akibat konflik dalam kutipan cerpen di atas adalah …
A.    Melky marah kepada Kepala Desa karena tidak boleh “membuang” di semak.
B.     Melky marah, pergi ke hutan, dan menghilang secara misterius.
C.     Kepala Desa kehilangan anak gadisnya yang berumur 15 tahun.
D.    Muncul seekor binatang baru di kandang Kepala Desa dua hari kemudian.
E.     Anak gadis Kepala Desa hilang dan muncul binatang baru di kandang Kepala Desa.

Kutipan puisi berikut untuk menjawab soal nomor 19 s.d. 20. Cermatilah!
             
  SENJATA

       
        Dari dada pahlawan yang gugur
        Panji perjuangan pantang mundur
        Merebut tampuk hari
        Serta menggenggam dalam kepalan
        Dalam arus waktu yang menghapus kesabaran
        Senjata kita adalah  keringat
  Senjata kita adalah darah
  Keringat dan darah dari jiwa yang  luhur
          
                    (Dari Pembebasan, Abd. Wahid S.)

19. Makna lambang keringat dan darah pada puisi di atas adalah  . . .
A.    keikhlasan dan ketulusan
B.     kerja keras dan perjuangan
C.     semangat dan kehidupan
D.    perjuangan dan pengorbanan
E.     usaha dan perjuangan

20. Isi yang terkandung pada puisi di atas adalah . . .
A.    Tetesan keringat dan darah mencerminkan besarnya perjuangan untuk mencapai tujuan.
B.     Dengan tetesan keringat dan darah perjuangan seseorang pantang mundur.
C.     Perjuangan tanpa senjata tidak kalah dengan perjuangan bersenjata.
D.    Dengan tekad yang bulat perjuangan berjalan tanpa hambatan.
E.     Tanpa senjata orang mampu berjuang untuk mencapai tujuan yang luhur.

21. Cermati paragraf analogi  berikut!
Hidup berumah tangga ibarat mengemudikan sebuah kapal mengarungi samudra luas. Banyak hambatan dan rintangan yang akan ditemukan. Begitu  dalam berumah tangga tidak selalu berjalan dengan kebahagiaan. Dalam hidup berumah tangga acapkali muncul berbagai masalah yang membuat keharmonisan rumah tangga terusik. Kepala keluarga sebagai pemimpin keluarga ibarat juru mudi yang harus piawai mengendalikan kapal dalam menghadapi berbagai rintangan. Hantaman badai dan berbagai  rintangan dapat mengakibatkan kapal pecah, hancur, bahkan tenggelam sehingga tidak sampai ke tujuan. Begitu pula kehidupan suami istri apabila tidak mampu mengatasi masalah maka berantakanlah rumah tangga sehingga tidak mencapai kebahagiaan.
     Simpulan paragraf di atas yang tepat adalah .  .  .
     A. Jadi, bijaksanalah dalam menyiasati kehidupan berumah tangga agar  rumah tangga  
          bahagia seperti halnya  juru mudi yang piawai mengendalikan kapalnya sampai ke tujuan.
     B. Jadi, kehidupan rumah tangga akan berjalan mulus tanpa masalah  apabila suami istri  sabar   
          menghadapai cobaan seperti halnya seorang nakhoda dalam mengarungi samudra luas.
     C. Dengan demikian, dalam mengarungi bahtera rumah tangga harus pengertian seperti halnya  
          biduk kapal yang mengarungi lautan yang selalu mendapat rintangan badai.
     D. Untuk itu, kehidupan rumah tangga dikendalikan oleh suami dan istri dengan sabar   seperti    
          halnya kapal yang dikendalikan oleh nakhoda dan juru mudi.
     E. Agar kehidupan rumah tangga kita mulus tanpa masalah bersikaplah bijaksana seperti
    halnya nakoda kapal  dalam mengarungi lautan yang mendapat rintangan.

22. Cermatilah penggalan pidato berikut!
Kepedulian siswa terhadap kebersihan kelas masih sangat rendah. Umumnya mereka menganggap bahwa persoalan itu tanggung jawab pesuruh. Akhirnya, siswa saling melemparkan tanggung jawab itu pada regu piket atau pesuruh sekolah. Mereka baru mengeluh bila kelas tersebut berantakan dan kotor.    .  .  .
Kalimat persuasif yang tepat untuk pidato  di atas adalah . . .
A.    Dengan demikian, mari kita bersihkan kelas pagi-pagi karena kebersihan sebagian dari
      iman.
B.     Jadi, jelaslah bahwa kepedulian siswa sangat rendah, untuk itu mari kita bentuk regu 
      piket.
C.     Maka dari itu, siswa harus bergotong royong membersihkan dan menjaga kebersihan  
      kelasnya setiap hari.
D.    Maka dari itu, regu piket harus mempersiapkan perlengkapan kebersihan dan menjaga
      kelas.
E.     Maka dari itu,  mari kita bersihkan kelas secara bersama-sama agar kelas nyaman dan
      bersih.

23. Topik :   Melestarikan budaya bangsa melalui kegiatan festival tarian daerah
       Latar belakang yang sesuai dengan topik tersebut adalah  .  .  .
  1. Generasi muda bangsa Indonesia sudah sepantasnya mengerti dan   memahami budaya bangsa. Menyerap budaya asing boleh-boleh saja. Namun, alangkah baiknya jika kaum muda juga tahu dan paham  akan budaya bangsa.
  2. Tarian daerah yang merupakan aset bangsa sudah semakin  dilupakan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan yang akan mengangkat budaya daerah, khususnya tarian.
  3. Kegiatan festival tari daerah dapat diadakan setahun sekali. Dengan cara ini, tarian daerah akan lebih dikenal oleh masyarakat.
  4. Gagasan mengadakan festival tari daerah timbul karena tarian  daerah bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan kebudayaan  nasional.
  5. Generasi muda jangan hanya peduli akan budaya asing yang masuk di Indonesia. Akan lebih baik jika mereka juga peduli akan kebudayaan bangsa sendiri.

24. Cermatilah kutipan buku berikut!
      Kamus Inggris Melayu dalam hal ini berbeda dan jauh lebih sistematis. Setiap kata diberi dulu definisi atau penjelasan maknanya dalam bahasa Inggris, disusul terjemahan Indonesia, yang dijelaskan lewat kalimat atau frasa. Kalau kata itu memerlukan pembedaan makna atau nuansa, setiap perincian makna diperlakukan dengan cara yang sama. Juga, dari segi kelas kata selalu ada persamaan antara “terjemahan” kata tertentu dengan penggunaannya dalam contoh.                                              (A.Teeuw, “Kamus menunjukkan Bangsa”)

 Maksud penggalan resensi di atas adalah . . .
  1. Penyusunan Kamus Inggris Melayu sudah lebih sistematis dari sebelumnya.
  2. Pendefinisian kata ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
  3. Isi Kamus Inggris Melayu di atas masih perlu disempurnakan.
  4. Penyusun Kamus Inggris Melayu tersebut sudah lebih profesional.
  5. Setiap kata dalam kamus diterjemahkan dan diberi contoh.
25. Cermatilah kutipan drama rumpang berikut!
     (1) Perempuan    :  Ah Bung ini bicara yang bukan-bukan saja.
(                                  (2) Penyair         :  Tapi bagiku tidak. Pernyataanku barusan tadi adalah 
                                                                  kata hati yang tulus. Bukan omong iseng.
   (3) Perempuan   :  Ya, ya, Bung tentu biasa bicara demikian. Karena Bung sekarang  sedang
                                  jauh dari anak istri. Jadi,  sudah wajar kalau Bung lalu   dijangkiti  rasa    
                                  kesepian. Bukan maksudku merendahkan martabat lelaki, tetapi  naluri      
                                  lelaki  begitulah pada umumnya.
     (4) Penyair         :   .  .  .

     Kalimat yang menggambarkan perilaku tokoh yang riang yang tepat melengkapi kutipan di 
     atas adalah  .  .  .
A.  Minum kopi seraya membaca.
B.  Tertawa serasa tidak percaya.
C.  Hati senang diselingi mengusap-usap mata yang basah.
D.  Senang mendengar celotehan anak kecil itu.
E.  Hanya tersenyum kecil.
26.  Cermatilah paragraf rumpang berikut!

Sebelum peristiwa yang sangat memalukan itu terjadi, Ihsan adalah seorang pemuda yang terkenal dengan ketaatannya dalam beribadah. Bahkan tidak hanya dalam beribadah saja, tetapi juga ia terkenal baik hati, suka menolong orang lain dan sangat jujur. Namun  pada siang itu, nasib malang menimpanya. Ketika ia pulang  sekolah, ia melihat ibunya terjatuh di kamar mandi dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Karena pada saat itu Ihsan tidak mempunyai uang yang cukup untuk berobat ibunya, dengan sangat terpaksa ia mencuri HP milik tetangganya. Semenjak peristiwa itu, tak ada satu pun orang yang mau mempercayainya lagi. Padahal berbuatan itu hanya dilakukannya sekali saja, itupun dengan sangat terpaksa.  Kondisi Ihsan tersebut dapat diibaratkan dengan .  .  .
Peribahasa yang paling tepat untuk mengisi  bagian yang rumpang di atas adalah .  .  .
A.      Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
B.       Sambil menyelam minum air.
C.       Tak ada gading yang tak retak.
D.      Sepandai-pandai tupai melompat, akrirnya jatuh juga.
E.       Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

 27.   Bacalah kutipan karya tulis berikut dengan saksama!
.  .  .   Penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah kalangan remaja juga turut mendukung perkembangan majalah remaja. Bahasa Indonesia yang digunakan di kalangan anak remaja (yang lebih popular dengan sebutan ABG alias Anak Baru Gede) Indonesia saat ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia yang ‘baik dan benar’.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan di atas adalah . . .
A. Remaja saat ini sangat berbeda dengan remaja dulu.
B. Remaja sekarang ini senang menggunakan bahasa gaul.                                     
C. Remaja mempunyai dunia dan gaya tersendiri sekarang ini.
D. Perkembangan majalah remaja saat ini sudah sangat pesat.
E. Perkembangan remaja saat ini sangat maju pesat.

28. Cermatilah kutipan karya ilmiah berikut berikut!
Kenaikan harga minyak yang mencapai 60.63 US$/Barel memberikan masalah tersendiri bagi negara-negara pengimpor minyak. Kenaikan harga minyak secara langsung akan meningkatkan biaya produksi barang dan jasa dan beban hidup masyarakat dan pada akhirnya akan memperlemah pertumbuhan ekonomi dunia. Daripada itu, pemerintah seharusnya sudah membuat kebijakan agar dapat mengatasi hal itu.
      Perbaikan kalimat yang bercetak miring di atas dapat dilakukan dengan cara . . . .
  1. menghilangkan kata daripada itu
  2. menghilangkan kata seharusnya
  3. mengganti kata daripada itu dengan oleh karena itu
  4. menambahkan kata kiranya setelah kata agar
  5. menghilangkan kata seharusnya

29. Bagian penutup teks pidato bertema Tenaga Kerja Indonesia yang paling tepat adalah ….
a. Terima kasih atas kerja sama Anda, jangan lupa untuk jasa-jasa kami yang telah memberangkatkan saudara-saudara.
b. Saya mengajak Saudara semua untuk mengikuti jejak warga kita yang sudah di luar negeri.
c. Demikian pidato saya, semoga Saudara-saudara mendapatkan hasil yang maksimal di negeri orang dan selalu diberi kesehatan dan keselamatan sampai pulang ke Indonesia.
d. Akhirnya, saya mengimbau pikirkan kembali kalau Anda akan ke luar negeri.
e. Akhirnya, saya tutup pidato saya.

30. Cermatilah paragraf berikut!
Secara . . . , pabrik pengalengan ikan yang berada di Kabupaten Kampar tidak ada masalah lagi. Bahkan, pemerintah . . .  Riau bertekad pada tahun 2008 mendatang akan . .  . melakukan  . . .  ke Timur Tengah-Arab Saudi.
                                                                                                http://www.riau.go.id/

Kata baku yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah .  .  .  .
A.     tehnik, profinsi, dapat, eksport
B.     teknis, provinsi, dapat, ekspor
C.     teknik, propinsi, bisa, ekspor
D.     tehnis, provensi, bisa, import
E.      teknologi, provinsi, bisa, impor

31.  Cermatilah iklan berikut!
      Jawa Pos, Surabaya (10/1) 2009 sebuah konsultan perencanaan butuh:
1. Ir. Struktur, bisa ETABS dan SAB
2. Ass.Ir. Struktur,D3 Bag. Gdg
3. Drafter Struktur, D3 Auto Cad
4. D3 Acounting, bisa buat laporan pajak
- IPK min 2,73 ( 1, 2 & 4 )
- Pengalaman 0 - 3 tahun ( 1, 2 & 3 )
- Pengalaman1 - 3 tahun ( 4 )
Lamaran ke :
PT Stadin Strukturindo Konsultan. Jl. Embang Malang 14103 No.14 Surabaya Jawa Timur

Kalimat pembuka surat lamaran yang sesuai dengan lowongan di atas adalah . . .
A.    Berdasarkan iklan anda pada Jawa Pos tanggal 10 Januari 2009 saya memenuhi syarat tersebut. Maka saya yakin dapat bekerja di perusahaan anda. Oleh karena itu saya mengajukan surat lamaran kerja.
B.     Dengan ini saya mengajukan surat lamaran sesuai dengan iklan yang anda pasang di Jawa Pos tanggal 10 Januari 2009.
C.     Berdasarkan iklan yang dimuat di surat kabar Jawa Pos tanggal 10 Januari 2009, dengan ini saya mengajukan permohonan untuk bekerja sebagai Drafter Struktur di perusahaan Bapak / Ibu.
D.    Dengan ini saya mencoba keberuntungan sesuai dengan iklan Bapak / Ibu di Jawa Pos. Oleh karena itu memohon dengan sangat Bapak / Ibu dapat menerima saya.
E.     Sehubungan dengan iklan pada tanggal 10 Januari 2009, dengan ini saya mengajukan lamaran pada Bapak / Ibu untuk bekerja di perusahaan tersebut.

32.  Jika ilmu tiada sempurna,
Tiada berapa ia berguna.
Maksud isi gurindam tersebut adalah …
A.    Semua ilmu sangat bermanfaat dalam kehidupan.
B.     Seseorang yang ilmunya sedikit kurang dihargai.
C.     Seseorang yang berilmu tinggi akan hidup bahagia.
D.    Orang yang berilmu harus dimanfaatkan dengan baik.
E.     Meraih ilmu yang setengah-setengah akan menyesal.

33.  Cermatilah paragraf sebab akibat berikut!
Setiap hari manusia menghasilkan sampah baik yang merupakan sampah rumah tangga maupun sampah industri yang bermacam-macam bentuk dan jenisnya.  .  .  . . Sampah yang menumpuk dan membusuk dapat menjadi sarang kuman dan binatang yang dapat mengganggu kesehatan manusia baik badan maupun jiwa, serta mengganggu estetika lingkungan karena terkontaminasi pemandangan tumpukan sampah dan bau busuk yang menyengat hidung.                                                                              http://organisasi.org
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …
A.    Masyarakat jika tidak membiasakan membuang sampah di tempatnya akan mencemari lingkungan hidup.
B.     Sampah-sampah tersebut jika dibuang di pinggir kali akan menimbulkan saluran air tersumbat.
C.     Sampah jika tidak diurus dan dikelola dengan baik dapat menyebabkan masalah lingkungan yang sangat merugikan.
D.    Sampah industri dan sampah rumah tangga harus dikelola pemerintah agar tidak menimbulkan masalah.
E.     Jika pemerintah tidak mengelola sampah dengan baik, lingkungan kita akan kotor dan tidak sehat.
34.  Cermatilah silogisme berikut dengan saksama!
  PU           : Semua mobil diesel menggunakan bahan bakar solar.
  PK           : Daihatsu Taft termasuk mobil diesel.
  S              : . . .
  Simpulan yang tepat untuk melengkapi silogisme di atas adalah . . .
A.    Daihatsu Taft adalah mobil diesel yang menggunakan solar.
B.     Semua Daihatsu Taft menggunakan bahan bakar solar.
C.     Daihatsu Taft menggunakan bahan solar.
D.    Daihatsu Taft menggunakan bahan bakar solar.
E.     Mobil diesel Daihatsu Taft menggunakan solar.

35. Cermatilah paragraf  narasi yang rumpang berikut!
Supir angkot itu, menurut kawan saya tadi, tak akan merasa . . . sedikit pun, walau saya copot pintu atau roda angkotnya. “Dia baru akan marah kalau hidungnya dipotes, karena hidung itu miliknya, sedang angkot itu milik bosnya,” kata kawan itu pula.
Ungkapan yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ….
A.    patah arang
B.     tebal muka
C.     naik pitam
D.    rendah diri
E.     sakit hati

36. Cermatilah wacana berikut!
      Yang pantas untuk digarisbawahi dari cerpen ini adalah upaya pencerita  “mempermainkan“ dugaan atau pikiran pembaca. Lewat penataan peristiwa, pencerita menghadirkan kejutan – kejutan. Ketika pencerita melukiskan seorang tokoh yang berada di deretan loket setelah menerima uang dan pergi dari situ, kira-kira yang terlintas pada pikiran pembaca adalah bahwa uang yang dibayarkan kepadanya kurang.

Kalimat kritik yang sesuai dengan pernyataan di atas . . .
A.    Bahasa yang digunakan oleh pencerita bertele-tele.
B.     Bahasa yang digunakan oleh pencerita sulit dipahami.
C.     Bahasa yang digunakan oleh pencerita banyak yang klise.
D.    Bahasa yang digunakan oleh pencerita mudah dipahami.
E.     Bahasa yang digunakan oleh pencerita banyak istilah.

37. Bacalah penggalan drama di bawah ini!
...
Silvestre   :   Scapin, kasih tahu aku mana orang yang bernama Argante, ayah Octave itu?
Scapin      :   Kenapa Tuan?
Silvestre   :   Aku dengar dia mau memperkarakan aku dan mau memutuskan perkawinan adikku melalui pengadilan.
Scapin      :   Aku tidak tahu dia bermaksud begitu.  Tapi dia tidak mau memberikan uang dua ratus pound yang Tuan minta. Katanya terlalu banyak.
...
Scapin karya Moliere, terjemahan Asrul Sani

Watak tokoh Silvestre dalam drama di atas adalah....
A.    pemarah
B.     penyayang
C.     pemaaf
D.    penyabar
E.     pemeras

38. Cermatilah paragraf berikut dengan saksama!    
Tim riset Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor berhasil menemukan bahan alami sebagai pengawet makanan yang dibuat dari limbah  udang dan rajungan. Dari sisi harga, penggunaan chitosan juga lebih praktis, sementara keamanannya dapat dipertanggungjawabkan.
      Makna istilah limbah yang tepat dalam paragraf tersebut  adalah . . . .
A.  air pembuangan pabrik
B.              sisa proses produksi
C.              hasil pengolahan pabrik
D. sisa potongan pabrik
E.   zat pencemar udara
39. Demikian surat lamaran ini, atas kebijaksanaan Bapak, saya ucapkan banyak terima kasih.
Kalimat penutup surat tersebut tidak baik, sebaiknya .  .  .
A.  antara kata lamaran dan ini diberi kata saya
B.  kata banyak dihilangkan
C.  kata kebijaksanaan diganti dengan kata kebaikan                                       
D.  kata  bapak dihilangkan
E.  kata saya diganti dengan kami

40. Pernahkah terlintas dibenak Anda untuk memandang  .  .  .  di angkasa, tanpa beranjak dari sofa empuk dengan ditemani si jantung hati yang  .  .  .
      Frasa benda dan frasa sifat  yang tepat melengkapi kalimat di atas adalah . . .
A.    langit biru, baik hati
B.     sinar bulan, di rumah
C.     langit biru, di rumah
D.    terang bulan, menarik hati
E.     langit biru, menarik hati
41. Kata kontemporer  berasal  dari  kata   Prancis  contemporaire   yang  mengandung  konsep makna historis kekinian (sekarang). Sejalan dengan pengertian tersebut puisi kontemporer adalah puisi yang muncul pada saat ini, bukan masa lalu, puisi kontemporer juga terkenal dengan puisi bentuk, karena mengutamakan bentuk. Aku adalah judul puisi karya Chairil Anwar yang sangat dikenal masyarakat. Berdasarkan konsep kekinian tersebut karya puisi yang muncul sekarang masuk dalam kategori puisi kontemporer.
Kalimat penjelas yang tidak mendukung kalimat utama adalah  .  .  .
A.    Kata kontemporer berasal dari kata Prancis contemporeire.
B.     Puisi kontemporer adalah puisi yang muncul pada masa kini.
C.     Puisi kontemporer adalah puisi yang muncul pada masa lalu.
D.    Puisi kontemporer adalah puisi yang mengutamakan bentuk.